Pondok Pesantren Wihdatul ulum, Diduga Menganiaya Siswanya sendiri Hingga Mulut dan Bibir Mengeluarkan Darah

13 SEVBTEMBER 2024

GOWA | JEJAK KRIMINAL–Kekerasan terhadap Anak siswa bukan saja sering terjadi di sekolah SDN, SMP, SMA dan SMK, Namun kekerasan tersebut kerap juga terjadi di dunia pendidikan agama, salah satunya di pondok pesantren Wihdatul ulum desa bontokassi parang loe kab, gowa.

Lembaga pendidikan agama menjadi tempat santri atau siswa belajar guna memperdalam ukhuwah agama, menghafal ayat ayat suci, bukan justru dihajar dan diperlakukan tidak wajar oleh pengurus santri itu sendiri.

Keterlibatan orang tua secara intensif dalam pembelajaran anak tentunya menjadi krusial guna mencegah akan terjadinya tindak kekerasan yang berulang, termasuk dengan pengawasan, dan binaan oleh pemerintah khususnya dalam lingkup pendidikan agama islam.

Beberapa hari yang lalu, pondok pesantren yang berada di bontokssi Kecamatan parangloe sempat nyaris heboh di dunia maya lantaran siswa pondok pesantren Wihdatul ulum diduga dianiaya oleh salah satu petugas pondok bernama Ustaz Qadri.

Hal ini juga membuat netizen bingung kenapa masih ada terjadi pemukulan atau penganiayaan sedangkan pondok pesantren diketahui mengajarkan agama yang notabenenya pondok pesantren selalu menghindari kekerasan,kerusuhan dan perkelahian, malah justru seorang Ustaz sendiri yang diduga melakukan penganiayaan terhadap siswa pondoknya sendiri.

Kronologis yang ditemukan awak media dilapangan, bahwa terjadinya pemukulan diduga hanya karena persoalan sepele saja, Namun teman teman “fajri (korban red) tidak terima kalau temannya bernama fajri dipukul hanya karena persolan yang tidak jelas, sehingga dampak pemukulan tersebut membuat mulut dan bibir Fajri mengeluarkan darah.

Bukan itu saja, “Ustaz Qadri justru mengeluarkan ke 5 teman fajri diantaranya muktar dan kawan kawannya karena menurut Ustaz Qadri kelima temannya itu sudah membela fajri. Ujar sumber.

 

Ini tanggapan keluarga korban.

“Ada temannya di pukul pak namanya Fajri, kemudian Mukhtar dan teman temannya tidak terima Karena hanya persoalan sepeleji sehingga dipukul akhirnya kelima temannya itu juga ikut dikeluarkan pak Ujar kelurga korban.

Dari kejadian tersebut pihak kerluarga korban dan LBH akan melaporkan kasus tersebut kepihak Aparat penegak hukum (APH) sekaligus juga melaporkan ke dinas kementrian agama.”Tegasnya.(*/)